8.3.16

My Life Changing Experience Trip (Part 1)

Hi, guys! It’s me. I’m trying to write a post about my trip. LOL. Udah lewat sekitar setahun (catet: SETAHUN bukan sebulan atau seminggu), sih. Cuma apa daya sampe sekarang gue masih belum bisa move on. 

Jadi awal ceritanya semua bermulai dari booth AIESEC yang nangkring depan kampus gue September 2014 (waduh bahkan lebih lama lagi). AIESEC itu apa? Lengkapnya bisa baca di sini. Singkatnya, AIESEC adalah organisasi non-for-profit yang bergerak di bidang leadership untuk mahasiswa sederajat di negara berkembang! Cara mengembangkan leadership itu salah satunya lewat exchange ini.

credit: www.aiesec.or.id

Ternyata di kampus tercinta gue ini (UNS / Universitas Negeri Sebelas Maret) itu ada AIESEC! Wah, pertamanya gue iseng aja, kan, dateng ke booth dan dengerin penjelasan tentang apa itu AIESEC dan blablabla. Gue tertarik banget dengan AIESEC ini karena satu kata: EXCHANGE. Well, dalam pikiran gue, kalo lo bisa exchange berarti lo hebat. Hahaha. Dengan modal nekat akhirnya gue beli form pendaftaran, dan kemudian lantas nelpon orang tua gue kalo gue pengen ikutan exchange ini. Biasalah selayaknya orang tua pada umumnya, gue di-interogasi! Ditanya, “itu ngapain aja?”, “gunanya buat kamu apa?”, “bayar berapa?” dan masih banyak pertanyaan lainnya dan tentu saja gua lupa apa aja. Gue inget gua jawab saat itu, sok diplomatis akibat kebanyakan baca quotes di Tumblr, “pasti ada gunanya kok”

Mulailah gue sibuk ngurusin berkas-berkas yang dibutuhkan: ngisi form pendaftaran, bikin CV, bikin parents permission letter, TOEFL, dan motivation letter. Di otak gue, gue harus niatin bikin ini semua entah gimana caranya. In the end, semua itu kelar dan akhirnya gue ngumpulin berkas-berkas itu. Jeng-jeng! Tiba saatnya gue di-interview. Gue gak pernah namanya seleksi interview, gak punya bayangan juga, alhasil gue gemeteran. Asli gue takut, grogi, bingung kalo ditanya aneh-aneh, dan di otak gua isinya “what if”s yang gak penting.

Satu hal, your fear is only in your mind. Kadang kita takut akan hal-hal gak penting, dan permasalahannya sebenarnya itu ada di otak lo. If only lo berani ambil satu langkah aja untuk maju, it can change your whole life. Dan andai lo gak maju padahal lo punya kesempatan itu, you will only have regrets in the end.


Anyway, akhirnya sesi wawancarapun selesai dengan keadaan selama gue wawancara gue lemes, tremor, grogi, terbata-bata dan sebagainya. Tapi gue tetep positive thinking aja yang penting udah kasih yang terbaik! Hahahaha.

Tibalah hari pengumuman. Dagdigdugserrrr rasanya. Kaya nunggu dilamar (udah pernah? Gua sih belom. HEHE). Ternyata, ya, gua diterima! Puji Tuhan! Gile, gue langsung teriak di kelas, screen shot isi smsnya dan kabarin orang tua gua. Gua seneng abis! Gue berhasil membuktikan ke diri gue sendiri (dan orang-orang di dekat gue) kalo ternyata gua bisa!

Selanjutnya gua ngapain? Next post yaaaaa. See you!

2 comments:

now ..